“Saudaraku lebih butuh”, Kapan terakhir kita memilik pikiran seperti itu?
Yuk, coba kita tengok potret para Sahabat Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam.
Ibnu Umar berkata, “Aku pernah menghadiahkan kepala sapi kepada salah seorang sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam. Namun ia malah berkata, “Sesungguhnya saudaraku dan keluarganya lebih membutuhkannya daripada kita!”
Akhirnya ia pun memberikannya kepada tetangganya. Si tetangganya ini juga berpikiran sama dengannya, lalu memberikan kepada tetangga yang lain. Masing-masing tetangga memberikan kepada yang lain, hingga berputar ke tujuh rumah, dan pada akhirnya kembali ke pemberi pertama.
Setelah itu turunlah ayat;
وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ
“Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan.” (QS. Al-Hasyr: 9)
(HR. Hakim dalam Al-Mustadrak, no. 3799)
Sahabat, cerita di atas bukanlah khayalan semata, melainkan benar terjadi di muka bumi.
Subhanallah… amalan mereka hingga Allah catat dalam Al Qur’an, yang dibaca hingga hari kiamat. Kemuliaan apa yang lebih baik dari itu?
Mereka mampu melakukannya karena memang hati mereka yang bersih. Hati yang bersih menjadikan harta menjadi bersih.
Mari sucikan hati, untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki.
Redaksi Sahabat Yamima