Ia Juga Makhluk Allah, Sayangilah! – Teladan Menyayangi Hewan

 

 

Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba yang memiliki hati kasih sayang.

Suatu ketika Abdullah bin Ja’far keluar menuju perkebunannya, ia pun mampir di kebun kurma milik orang. Di dalam kebun itu ada seorang budak berkulit hitam yang sedang bekerja.

Tatkala si budak membawa makanan, tiba-tiba ada anjing masuk ke kebun dan mendekatinya.

Si budak melemparkan rotinya ke arah anjing, lalu anjing itu segera memakannya. Kemudian melempar lagi roti yang kedua dan ketiga. Abdullah memandangi apa yang diperbuat si budak itu.

Abdullah mencoba bertanya kepadanya, “Wahai nak, berapa jatah makanmu setiap hari?”

Dia menjawab, “Apa yang kau lihat tadi!”

Abdullah kembali bertanya, “Mengapa kamu lebih mementingkan anjing ini?”

Dia menjawab, “Dia sedang tidak bersama kawanan anjing lainnya. Dia juga datang dari jarak yang jauh dalam kondisi lapar. Aku tidak mau dia lapar, sedangkan aku kenyang!”

“Lalu apa yang ingin kamu perbuat hari ini?” Tanya Abdullah.

“Cukup aku jalani hariku ini!” Jawabnya.

Abdullah bin Ja’far berkata, “Aku tercela karena kurang dermawan. Sungguh, anak ini lebih dermawan daripada aku.”

Kemudian Abdullah bin Ja’far membeli kebun itu, si budak, dan seluruh alat cangkul yang ada. Akhirnya Abdullah memerdekakan budak itu, sekaligus memberikan kebun kepadanya.

(Ihya’ Ulumiddin, Al-Ghazali, 3/258)

Sahabat, kadang kita merasa berbuat baik kepada binatang sebagai sesuatu yang remeh. Padahal ia juga makhluk Allah yang berhak mendapat kasih sayang.

Jika Allah memberi balasan bagi yang berbuat baik kepada anjing, lalu bagaimana balasan Allah untuk yang berbuat baik kepada sesama manusia?

Sesungguhnya Allah tidak tidur, dan selalu melihat apa yang kita perbuat.

 

Redaksi Sahabat Yamima

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top