Oleh | Redaktur sahabat yamima
Mencintai Rasulullah Salallahu ‘alaihi wassalam adalah salah satu bukti keimanan seorang Muslim kepada Allah Subhanahu wata’ala, semakin kuat keimanan seseorang, niscaya semakin kuat pula rasa cintanya terhadap Rasulullah. Namun nyatanya, manusia yang mendapati gelar “Al-Amin” ini pun tak terlepas dari orang-orang yang mencela dan membencinya.
Pada periode Madinah, ada sejumlah penghina Nabi dibiarkan tanpa dibalas atau dihukum. Walau begitu bukan berarti semuanya dibiarkan saja, ada pula beberapa kasus yang mengharuskan untuk menghukumi para pelaku perbuatan keji tersebut.
Abdullah bin Ubay bin Salul yang terkenal sebagai Biang Munafiqin di Madinah, sering sekali menghina Nabi dan kaum muslimin.
Hinaannya dinilai banyak Shahabat sudah kelewat batas, sehingga mereka minta izin Nabi untuk membunuhnya. Namun permintaan tersebut ditolak Nabi seraya berkata : “Agar supaya tidak ada orang yang berkata Muhammad membunuh para Shahabatnya”. Disini, Rasulullah tidak membalas atau menghukum Si Biang Munafiqin dengan sebab meredam fitnah.
Ada pula seorang kafir yang sering meludahi Nabi saat beliau melewati rumahnya, namun tak dibalas oleh Nabi, karena dianggap semata-mata hanya urusan pribadi, bukan urusan agama. Bahkan ketika orang tersebut sakit, justru Rasulullah Muhammad membesuknya. MasyaaAllah, begitulah keindahan akhlak beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Beda lagi ceritanya saat yang dihina adalah Islam. Beberapa kasus ada yang menggambarkan bahwa para penghina Islam dulu sudah tidak bisa ditolerir lagi perbuatannya sehingga harus di jatuhi hukum yang berat bahkan sampai kepada hukuman mati dengan beberapa pertimbangan yang sah. Selain itu, para penghina Rasulullah pun akan mendapatkan akhir hidup yang mengenaskan. Contohnya adalah Utbah bin Abu Lahab pernah menarik baju Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian meludahi wajah beliau yang mulia. Pada akhir hidupnya, di suatu perjalanan, kepalanya diterkam singa padahal dia sudah berlindung di tengah kerumunan rombongannya.
Islam melarang keras penistaan dan penodaan terhadap agama apa pun. Agama mana pun tidak boleh dinistakan dengan cacian dan cercaan, sebagaimana amanat Allah dalam Surat Al-An’am ayat 108. Apalagi penistaan dan penodaan terhadap agama Islam.
Bagi umat Islam sudah jelas bahwasanya siapa saja yang menyakiti Rasulullah akan mendapat azab yang pedih, dan masuk Neraka serta kekal di dalamnya. Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan. (QS. al-Ahzab: 57)
Maka sahabat, janganlah pernah mencoba-coba untuk mencela Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliaulah yang menyebarkan kemilau cahaya untuk kita dapat merasakan manisnya Islam, maka harusnya kita lebih sering untuk bershalawat atasnya dan mengenang segala apa yang beliau perjuangkan untuk kita.
===♡♡======♡♡===
Yuk menjadi orang tua Asuh (orang tua para ulama) untuk menjadi penerus peradaban Islam dengan ikut berpartisipasi dalam Program Kaderisasi Ulama yang sedang belajar di Mesir, Yaman, dan negara Islam lainnya.
Info | 0852 1861 6689 Rizal
✒ Atau bisa kunjungi kami di
Sahabatyamima.id
IG : @sahabatyamima
FanPage : Sahabat Yamima
Youtube : Sahabat Yamima Channel