Suatu ketika Ibnu Umar sakit dan ingin makan anggur, lalu isterinya yang bernama Shafiyyah mengirim seseorang untuk membeli seikat anggur seharga satu dirham. Ternyata ada seorang pengemis yang membuntuti kurir itu. Tatkala si kurir telah membawa masuk anggurnya, si pengemis berteriak, “Ada pengemis!”
Ibnu Umar pun berkata, “Berikan anggur itu kepadanya! Berikan anggur itu kepadanya!”
Lalu isterinya memberi si kurir 1 dirham, untuk membeli seikat anggur lagi. Ternyata sang pengemis kembali mengikuti si kurir. Tatkala telah masuk rumah, si pengemis juga berteriak, “Ada pengemis!”
Ibnu Umar berkata lagi, “Berikan anggur itu kepadanya! Berikan anggur itu kepadanya!”
Lalu Shafiyyah pun mengutus si kurir untuk berkata kepada si pengemis (supaya mengancam), “Demi Allah, jika kamu kembali lagi, kamu tak akan lagi mendapat sikap baiknya!”
Lalu Shafiyyah memberi si kurir 1 dirham, untuk membeli seikat anggur lagi.
Setelah sembuh dari sakitnya, Ibnu Umar ingin makan ikan. Ia pun mencari-cari ikan di Madinah, karena sulit dicari, beberapa waktu kemudian ia baru menemukannya. Ikan itu ia beli dengan harga 1.5 Dirham.
Akhirnya ikan itu dibakar dan dilapisi dengan roti. Tiba-tiba ada pengemis mengetuk pintu. Ibnu Umar pun berkata kepada pembantunya, “Gulunglah ikan itu dengan roti, lalu berikan kepadanya!”
Namun si pembantu enggan melakukannya.
Ibnu Umar kembali menyuruhnya untuk memberikan ikan itu kepada si pengemis.
Setelah keluar rumah, si pembantu membawakan ikan itu kepada Ibnu Umar dan meletakkannya di hadapannya, seraya berkata, “Wahai Abu Abdirrahman, makanlah! Aku telah memberinya satu Dirham, dan aku ambil ikan ini!”
Ibnu Umar menimpali, “Gulunglah ikan itu dengan roti, lalu berikan kepadanya! Dan jangan ambil lagi Dirham itu!”
(HR. Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa, 31/142)
Sahabat, menjadi orang yang dermawan kadang memang perlu latihan, tapi itu tidak sulit bagi hamba-hamba yang memiliki hati yang jernih.
Hamba yang shalih selalu fokus untuk mampu berbuat baik kepada sesama hamba Allah. Mereka tiada berharap apapun kecuali ridha-Nya.
Anda ingin berjiwa besar? Cobalah untuk mengalah kepada hamba Allah.
Redaksi Sahabat Yamima