Mungkinkah Orang Sholeh Dapat di Benci Allah? Ada suatu kondisi, dimana orang sholeh justru dibenci oleh Allah,
Kenapa Allah membenci orang yang sholeh, padahal dia adalah orang yang menjalankan ketaatan dan ibadah?
Jawabannya adalah..
Ketika orang sholeh tersebut tidak merubah keadaan, tidak menyampaikan yang ma’ruf dan tidak mencegah kepada kemunkaran. Maka pada saat itu pun Allah tidak ridho kepada orang sholeh tersebut.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
وَٱتَّقُواْ فِتۡنَةٗ لَّا تُصِيبَنَّ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنكُمۡ خَآصَّةٗۖ
” Dan takutlah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zolim saja di antara kamu ” (Qs. Al-Anfal:25)
Dari ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa adzab tidak hanya ditimpakan kepada orang zolim saja, akan tetapi Allah juga akan menimpakan kepada orang yang sholeh.
Karena mereka diam, tidak membiarkan orang-orang yang tenggelam dengan kemungkaran. Sesungguhnya hal inilah yang menyebabkan Allah murka.
Imam Ibnul Qoyyim berkata dalam satu riwayat yang dinisbatkan kepada Rosulullah sholallahu ‘alaihi wa salam di kitabnya “Ad daa’ wa dawaa”: Allah memerintahkan kepada malaikat untuk menurunkan adzab kepada suatu kaum, ketika malaikat turun, ternyata malaikat melihat diantara kaum tersebut ada seseorang yang sedang beribadah kepada Allah, lalu malaikat kembali kepada Allah dan bertanya “Ya Allah bagaimana kami mengadzab mereka sementara disana ada seseorang yang beribadah kepadaMu?” Allah menjawab “siksalah mereka, siksalah mereka, dan jadikanlah orang sholeh itu sebagai orang yang pertama mendapat siksa, karena wajahnya tidak memerah (marah) ketika melihat kemunkaran terjadi disekitarnya.
Sahabat..
Tidak semua orang yang sholeh dicintai oleh Allah, belum tentu ia dicintai oleh Allah selama ia tidak memperhatikan bagaimana amar ma’ruf nahi munkar, karena ia khawatir atas situasi yang akan ia dapatkan, sehingga sengaja mendiamkan akan terjadinya kemungkaran , maka hati-hati lah ia dibenci oleh Allah walaupun ia selalu menjalankan ketaatan kepada Allah
Diambil Dari Kajian: Ust. Oemar Mita Lc