MESIR PRA ISLAM Seri ke 2 ================

Oleh | Redaktur sahabat yamima

Orang Qibthi atau Mesir kuno menyebut negeri mereka dengan sebutan Kemy atau Khemet yang memiliki arti hitam atau tanah yang hitam.

Disebut tanah hitam karena masyarakat Mesir kuno hidup berdampingan dengan sungai Nil yang memiliki warna tanah disekitarnya kehitaman menandakan kesuburan akan daerah di area sungai yang termasuk sungai-sungai surga itu.

Muncul sebutan Mishr dikarenakan nenek moyang bangsa Mesir bernama Misrayin yang merupakan keturunan dari Sam bin Nuh AS, sedangkan orang-orang Yunani menyebutnya dengan istilah Egyptus yang kemudian dikonversi kedalam bahasa negara-negara Eropa menjadi istilah Egypt.

Orang melayu sendiri lebih mengenal dengan istilah Mesir yang merupakan istilah paling masyhur dan paling dekat dengan dialek bahasa Arab.

Mesir pada mulanya merupakan City state atau kerajaan-kerajaan kecil yang saling berebut wilayah.
Mejelang tahun 3400 SM, kerajaan kecil itu tergabung dalam menjadi dua kerajaan besar yaitu Mesir Hulu di daerah selatan denga ibukota Thebes (kini Luxor) dan Mesir Hilir di bagian utara dengan ibukota Memphis.
Kemudian pada masa Raja Menes dia berhasil menyatukan wilayah yang dilewati sungai Nil menjadi suatu kerajaan besar bernama Mesir.

Wilayah teritorial ini tidak berlaku lagi sekarang karena daratan yang dilewati sungai Nil kini terbagi menjadi sembilan negara. Masyarakat Mesir sangat bergantung dengan sungai Nil karena darinya lah roda kehidupan berputar.

Allah SWT menyebutkan di dalam Al quran dengan kalimat ู…ุตุฑ (Mishr) secara khsusus sebanyak empat kali dan juga dalam hadits Rasul banyak disebutkan tentang keutamaan Mesir seperti yang dirangkum oleh sejarawan besar Ibnu Zulaq dalam kitabnya Fadhail Mishr wa Akhbaruha wa Khowasuha.

Kondisi masyarakat Mesir kuno menganut paganisme atau menyembah dewa.

Tercatat juga bahwa masyarakat Mesir memiliki budaya tulis dengan menciptkan jenis huruf atau lambang dinamakan Hieroglyph.

Pada awal nya Masyarakat mesir tinggal nomaden atau berpindah tetapi lambat laun berubah menjadi sistem menetap, lalu terbentuklah city state.

Dalam perjalannya Mesir mengalami banyak sekali unsur perpaduan budaya dan jenis manusia.
Dari mulai orang Mesir asli bangsa Qibthi hingga akhirnya bercampur dengan Persia dan Yunani maka terbentuklah masyarakat baru.

Melalui pernikahan antar etnis, kini mesir memiliki tiga darah utama yaitu pribumi yang berkulit hitam dengan ras pendatang dari Persia dan Yunani.

Setelah Persia dan Yunani, Mesir diperintah oleh orang-orang Romawi hingga akhirnya Islam datang dengan kafilah Arab nya menjadikan perpaduan suku dan etnis di Mesir memiliki keunikan tersendiri.

Puncak nya ketika Turki Utsmani berkuasa dan penjajahan Inggir serta Prancis menjadikan Mesir penuh dengan jenis manusia dan karakter yang berbeda-beda.

Wallahu’alam

===โ™กโ™ก=====โ™กโ™ก====
Yuk menjadi orang tua asuh (orang tua para ulama) hanya 20-50rb/hr untuk 100 calon ulama yang sedang menuntut ilmu di timur tengah.
Info | 0852 1861 6689
Rizal

Atau simak kami di
✒ sahabatyamima.id
FanPage | sahabat yamima
IG | @sahabat yamima
Youtube | sahabat yamima channel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top