Pernahkah anda bertanya-tanya dalam diri kita, mengapa Syi’ah terlihat lebih mengagungkan Husein dibanding Hasan, kakaknya, bahkan dibanding Ali radhiyallahu anhum sekalipun?
Itu terlihat jelas dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Mereka meratapi terbunuhnya Husein namun tidak meratapi pembunuhan Hasan, kalau difikir dengan akal sehat, maka seharusnya Hasanlah yang lebih pantas untuk mereka agungkan karena ia lebih utama dari adiknya radhiyallahu anhuma.
Bahkan kalau mau jujur, tentu Ali radhiyallahu anhu lebih berhak untuk diagungkan karena ia bapak dari keduanya dan sejarah mencatat bahwa Ali juga terbunuh, namun mengapa tidak terlalu mereka agungkan?!
Mereka hanya sering berteriak “Labbaika yaa Husein!” dan jarang mengatakan “Labbaika yaa Hasan” atau “Labbaika yaa ‘Ali”.
Sebelum kita lanjutkan, perlu digarisbawahi bahwa tujuan kita membahas ini sama sekali tidak bermaksud untuk merendahkan kedudukan Husein radhiyallahu anhu, nau’dzubillah, melainkan hanya untuk menjelaskan bahwa sebenarnya ada fakta yang harus diungkap yang mana selama ini menjadi pertanyaan di dalam fikiran banyak orang.
Pertanyaan itu adalah: “Mengapa Syi’ah Lebih Mengagungkan Husein Dibanding Ali dan Hasan radhiyallahu anhum?
Jawaban dari pertanyaan ini terangkum dalam dua poin:
Pertama: Karena Istri Husein Berasal dari Persia.
Inilah yang menjadi salah satu faktor utama mengapa Syi’ah sangat mengangungkan Husein, karena pada hakikatnya sekte Syi’ah merupakan sekte yang ingin memperjuangkan kembali Dinasti Majusi Persia yang sudah runtuh.
Mereka merusak Islam dari dalam, mencintai Husein hanya sebagai tameng saja, padahal yang mereka cintai adalah istri Husein yang merupakan anak dari raja Persia.
Tapi perlu diingat bahwa membangun kembali Dinasti Majusi Persia hanyalah khayalan belaka, karena Rasulullah telah mengabarkan bahwa ia runtuh dan tidak akan kembali lagi sampai hari kiamat.
Hal ini juga yang menjadikan mereka sangat membenci yang namanya Arab, karena mereka merasa bahwa Arablah yang telah merobohkan singgasana mereka. Lalu bagaimana pandangan mereka terhadap Abu Bakar dan Umar radhiyallahu anhuma? Mereka sangat membenci kedua sahabat mulia ini, bahkan mengatakan bahwa keduanya merupakan penduduk neraka, naudzu billah. Tahu mengapa? Karena di bawah kepemimpinan Abu Bakar dan Umarlah Imperium Persia hancur sampai ke akar-akarnya dan tidak akan pernah berdiri lagi untuk selama-lamanya.
Kedua: Karena Hasan Merupakan Pelopor Perdamaian
Poin kedua ini merupakan faktor yang menjadikan Syi’ah tidak terlalu mengangungkan Hasan sebagaimana mereka mengagungkan Husein.
Ketika api fitnah yang dikobarkan oleh musuh Islam sedang membara di tengah para sahabat, terkhusus antara kubu Ali dan Mu’awiyah radhiyallahu anhum jami’an, maka Hasan muncul sebagai pelopor perdamaian yang mendamaikan antara kedua belah pihak, ia membaiat Muawiyah sebagai khalifah sehingga tahun itu dikenal dengan ‘Amul Jama’ah (Tahun bersatunya jama’ah kaum muslimin).
Hal ini tidak diinginkan oleh pendiri-pendiri Syi’ah yang dipimpin oleh Abdullah bin Saba’ ketika itu, mereka hanya ingin agar umat umat Islam tidak berdamai sehingga mereka bisa terus memberontak dengan alasan ingin membela ahlulbait.
Apa yang dilakukan Hasan merupakan pukulan telak bagi kaum Syi’ah, karena Hasan merupakan imam yang maksum (suci tak bersalah) menurut mereka. Lalu apakah mungkin imam yang maksum mengakui dan berbaiat kepada Muawiyah yang mereka anggap sebagai kafir? Sehingga hanya ada dua pilhan bagi mereka; mengikuti Hasan membaiat Muawiyah, dengan demikian maka berakhirlah fitnah, atau mengatakan bahwa Hasan membaiat orang kafir (Muawiyah), dengan demikian maka hilanglah kemaksuman Hasan, karena orang maksum tidak mungkin membaiat orang kafir. Kedua pilihan ini tidak ada yang bisa mereka jawab karena beresiko menenggelamkan sekte mereka yang sesat dan menyesatkan. Sehingga tidak ada cara lain kecuali beralih ke tokoh lain yang kiranya bisa mereka jadikan sebagai tameng untuk menghancurkan Islam dari dalam.
Itulah dua jawaban utama mengapa Syi’ah lebih mengagungkan Husein dibanding Ali dan Hasan radhiyallahu anhum jami’an. Kedua rahasia ini juga bisa ditemukan dalam kitab Mi’ah Min ‘Uzhamā’ Ummatil Islām Ghayyaru Majra At-Tārikh.
Wallahu A’lam
.
*_______________________________________________________________________*
Yuk bantu Islam dengan menjadi orang tua asuh untuk 50 calon Ulama yang sedang menuntut ilmu ke Tinur tengah
Info : 0852 1861 6689 Rizal
Atau bisa kunjungi kami di
Sahabatyamima.id
IG : @sahabatyamima
FanPage : Sahabat Yamima
Youtube : Sahabat Yamima channel