Oleh | Redaktur sahabat yamima
Al-Azhar, namanya masyhur di seluruh dunia, jasa nya untuk dunia islam tak bisa diragukan lagi.
Masjid yang di bangun tahun 970 Masehi ini tetap eksis sebagai poros penyebaran islam di tanah Afrika.
Bermula pada tahun 969 M, kelompok yang menamakan diri Thoifah Ismailiyah
(sekelompok penganut Syiah dari Madzhab Ismailiyah) dengan pimpinan Al Muiz lidinillah menyerang wilayah Mesir dengan kekuatan militer yang baik dipimpin oleh panglima Jauhar ash- shaqlabi.
Thoifah Ismailiyah membangun sebuah kota baru dengan pertahanan tembok kota yang besar dan kokoh dinamakan Al Mashurah nisbat kepada putra dari Al Muizz Li diinillah yang kemudian diganti nama menjadi Al Qahirah (Kairo).
Setelah membangun kota sebagai pusat pemerintahan, tak lupa Thoifah Ismailiyah mendirikan sebuah Dinasti atau kerajaan yang meliputi wilayah Mesir dan Sebagian Afrika Utara disebut Dinasti Fathimiyah dengan ibukota Kairo, Mesir.
Juga mendirikan sebuah Masjid Agung diantara istana barat dan timur Kota Kairo yang dinamakan Masjid Al-Azhar.
Penamaan ini masih menjadi perselisihan para sejarawan tentang asal-usul nama dan penisbatan menjadi setidaknya tiga pendapat.
Pendapat pertama: Sebagian sejarawan berpendapat bahwa penamaan Al-azhar dinisbatkan kepada Fathimah al-Zahra putri Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู . Sebagai pengakuan bahwa mereka termasuk keturunan Nabi dari jalur putrinya ุฑุถู ุงููู ุนููุง dan bukti kecintaan kaum Syiah terhadap ahlul bait terutama keturunan dan keluarga Ali bin Abi Thalib.
Pendapat kedua: Karena Masjid Al-Azhar terletak berdampingan dengan taman bunga yang indah dan bercahaya dan juga lingkungan istana yang megah dinamakan Al-qushur Al-zahirah.
Pendapat ketiga: Kata Azhar diambil dari kalimat bahasa Arab Al-izdihar yang berarti kemajuan.
Diambil dari kalimat ini dan diharapkan dengannya Al-azhar menjadi suatu lembaga yang maju dan pesat serta memiliki pengaruh di kancah dunia.
Al Azhar di masa Dinasti Fathimiyah memberlakukan Madzhab Syiah Ismailiyah dan menyebarkan paham nya di Masjid Al Azhar sehingga masyarakat dan ulama ahlu sunnah berhijrah menuju kota Fusthat dimana terdapat Masjid Amru bin Ash sebagai basis penyebaran madzhab Ahlusunnah.
Setelah dinasti Fathimiyah runtuh pada tahun 1217 M, Shalahuddin Al-ayyubi mengambil kendali atas Mesir dan menghapuskan paham Syiah dan memberlakukan kembali madzhab Ahlusunnah.
Di zaman ini, Masjid Al Azhar ditutup selama lebih dari 100 tahun untuk mengikis pengaruh Syiah di Kairo,
sementara halaqoh ilmiah dan pengajarannya berpindah ke tempat-tempat atau masjid di sekitar Al Azhar.
Setelah Dinasti Ayyubiyah runtuh dan dilanjutkan oleh penerusnnya yaitu bangsa Mamalik, maka Al-azhar resmi di buka kembali dan mencapai puncak kejayaannya dalam dunia Islam.
Bahkan para pelajar dari nusantara pun tak kalah untuk ikut andil dalam memgambil ilmu dari Al-azhar.
Dari Al-azhar lah poros ilmu pengetahuan berputar sejak lama hingga sekarang.
Banyak ilmuwan yang telah lahir dari Al-Azhar, tersebutlah al-Imam Jalaludin as-Suyuthi, al-Imam Ibnu Hajar al-Asqolany, bahkan hingga ilmuwan optical yaitu Ibnu Haitsam serta pakar Nahwu dan Sharaf al-Hufy merupakan hasil tempaan guru-guru Al-Azhar
Masjid yang letaknya berdampingan dengan kampus Al-Azhar ternyata merupakan cikal bakal Universitas modern Al-Azhar yang kita kenal hingga hari ini.
Universitas ini termasuk sebagai kampus pemberi gelar tertua di dunia. Segala macam pembelajaran dari ilmu agama maupun eksak bahkan astronomi pernah di ajarkan di dalamnya.
Secara arsitektur, Masjid Al-Azhar memiliki corak yang unik, baik dari ukiran pilarnya hinga lima menara yang berdiri kokoh.
Satu dari menara masjid ini dibangun oleh Sultan Ghuri pada abad 14 yang memiliki ciri khas puncaknya bercabang dua.
Di bagian tengah masjid terdapat pula ruangan luas terbuka (Shahn) menambah kemeganhannya.
Di dalam Masjid Al-Azhar terdapat pula beberapa tempat pengajian atau yang disebut Ruwaq, tempat ini juga dahulu menjadi tempat tinggal para pelajar yang datang dari manca negara.
Pembagian ruwaq ini disesuaikan dengan negara asal para pelajar seperti Ruwaq Atrak bagi pelajar dari daerah Turki, Ruwaq Maghribah untuk pelajar dari Maroko, hingga Ruwaq Jawi untuk tempat tinggal para pelajar dari Nusantara khususnya Jawa.
Jumlah mereka konon mencapai 750 pelajar seperti yang dituturkan oleh sejarawan Islam dari Mesir Al Maqrizy dalam Khutat nya. Hingga kini, Masjid Al Azhar mengalami banyak sekali pemugaran oleh beberapa dinasti Islam yang pernah berjaya di Mesir, diantara Dinasti Ayyubiyah, Mamalik, Utsmani dan Mesir Modern
Barokalllahufiikum
===โกโก=====โกโก====
Yuk menjadi orang tua asuh (orang tua para ulama) hanya 20-50rb/hr untuk 100 calon ulama yang sedang menuntut ilmu di timur tengah.
Info | 0852 1861 6689
Rizal
Atau simak kami di
✒ sahabatyamima.id
FanPage | sahabat yamima
IG | @sahabat yamima
Youtube | sahabat yamima channel